Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku dijalan yang kekal! (Maz.139:23-24)
Pikiran dan hati adalah dua hal besar yang mempengaruhi kehidupan dan keduanya harus saling sinkron. Pikiran dan hati yang tidak sinkron membuat kita bingung untuk bertindak. Inilah suatu realita dalam kehidupan. Apa kata hati belum tentu sejalan dengan pikiran, begitu juga sebaliknya.
Pertempuran terbesar dalam hidup manusia adalah antara pikiran dan hati. Manusia hanya bisa mengikuti salah satunya.
Satu-satunya jalan adalah pikiran dan hati ditransformasi secara menyeluruh lewat Firman Tuhan.
"Lihat,Aku mengutus kamu seperti domba ketengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati. (Mat.10:16)
Jika hati berubah tapi pikiran tidak berubah kita akan menjadi orang yang bodoh. Jika pikiran berubah tapi hati tidak berubah kita akan menjadi orang yang jahat.
Hati manusia siapa yang mengetahui? Cerita Kain dan Habel, Saul dan Daud, Daud dan Batsyeba adalah contoh dari hati yang jahat dan pikiran yang mendukung hati yang jahat itu sehingga tindakan yang dilakukan pada akhirnya adalah jahat.
Kain membunuh Habel, Saul ingin membunuh Daud karena hatinya yang jahat. Tanpa Firman Tuhan hidup kita tidak akan lurus. (Maz.139:23-24)
Bagaimana bisa bertahan di tengah tantangan yang ada? Contohnya saat seorang ingin mencari pasangan hidup.
Tapi jika hati berkata tidak, evaluasi rencana pernikahan kita. Sedangkan bagi yang sudah menikah banyak hal yang terjadi tidak sesuai keinginan.
Rumah tangga ada dalam keadaan yang bahaya apabila pikiran dan hati pasangan kita sudah tidak sinkron dengan kita. Budaya/culture yang ada dapat membentuk hati kita jauh dari kebenaran firman Tuhan.
Apa yang kita tonton, dengan siapa kita bergaul, di daerah mana kita tinggal, warisan-warisan dari nenek moyang yang turun temurun diajarkan kepada kita dapat mengajarkan kita mengenai banyak hal yang tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.
Hati-hatilah dengan budaya yang ada dan berkembang di sekitar kita.Firman Tuhan berisi banyak hal yang sudah tertulis namun belum kita mengerti.
Poin utamanya adalah kita harus percaya supaya kita mengerti tentang Firman Tuhan walaupun pikiran kita terbatas.
Termasuk semua realita kehidupan yang tidak kita mengerti, kita harus percaya bahwa suatu hari Tuhan akan membuat kita mengerti.
Dalam dunia yang sedang kita hadapi, mungkin pikiran dan hati kita sudah collapse, namun kita masih memiliki pengharapan yaitu iman yang percaya kepada Firman Tuhan.
Tidak mudah untuk mensinkronkan hati dan pikiran kita. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu kejujuran hidup di hadapan Tuhan bahwa hati dan pikiran kita ini seringkali tidak berkenan di hadapan-Nya.
Kita harus meminta kepada Tuhan untuk memampukan kita berubah, Roh Kudus yang ada dalam setiap hati kita yang mengambil alih dan bagian kita memberi diri untuk mau diubahkan dan berubah.
Miliki rasa takut akan Tuhan sebab takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan, dan letakkan pikiran kita di bawah kaki Tuhan.
Perubahan yangkita alami akan tampak dari tindakan nyata sehari-hari, dimulai dari hal kecil. Mari hidup dengan hati dan pikiran yang diubahkan Tuhan.
Lihatlah kebesaran pikiran dan hati Abraham ketika disuruh Tuhan untuk pengorbankan Ishak. Pikiran dan hati Abraham mungkin hancur untuk pengorbankan Ishak namun imannya masih tetap percaya (believe) kepada-Nya. Arti "I BELIEVE"
1.Tuhan maha tahu dan maha ada
2.Tuhan maha kuasa untuk mengubah pikiran dan hati kita dan menyelesaikan masalah kita
3.Tuhan maha baikKesulitan hidup hari-hari ini pasti akan mempengaruhi keadaan pikiran dan hati kita.
Namun kita harus tetap memiliki iman percaya (believe) kepada janji Tuhan. Amin!